Kamis, 21 April 2011

Degenerasi Atrofik, Kalsifik, dan Fibrous


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang konservasi gigi khususnya bidang endodontik akhir-akhir ini demikian pesat, mulai dari penemuan alat-alat preparasi saluran akar, teknik preparasi, prosedur pembersihan dan sterilisasi saluran akar serta metode pengisian saluran akar. Perkembangan ini dapat menunjang dokter gigi dalam mengatasi kesulitan- kesulitan yang sering dialami pada prosedur perawatan endodontik.
Untuk mendapatkan hasil perawatan yang optimal, dokter gigi harus memahami tiga prinsip dasar perawatan endodontik yang dikenal dengan istilah Triad Endodontic (debridement, sterilisasi saluran akar dan obturasi 3-D). Tahapan-tahapan tersebut saling berkaitan, tumpang tindih dan saling bergantung satu sama lain dalam menentukan keberhasilan perawatan. Preparasi saluran akar dan sterilisasi seringkali dilakukan secara bersama-sama dan dikenal sebagai prosedurc leraning and shaping.
Penyakit pulpa dan jaringan periapikal/periradikular mempunyai hubungan yang sangat erat, dimana inflamasi pulpa dapat menyebabkan perubahan inflamatori pada ligamentum periodontal bahkan sebelum pulpa menjadi nekrotik seluruhnya.

Pengertian Degenerasi
Meskipun degenerasi pulpa, seperti demikian, secara klinis jarang dikenal, jenis degenerasi pulpa harus diikutkan pada suatu deskripsi penyakit pulpa. Degenerasi umumnya dijumpai pada gigi orang tua. Degenerasi dapat juga disebabkan oleh iritasi ringan yang persisten pada gigi orang muda,seperti pada degenerasi kalsifik pulpa. Degenerasi tidak perlu berhubungan dengan infeksi atau karies, meskipun suatu kavitas atau tumpatan mungkin dijumpai pada gigi yang terpengaruh. Tingkat awal degenerasi pulpa biasanya tidak menyebabkan gejala klinis nyata. Gigi tidak berubah warna,dan pulpa bereaksi secara normal terhadap tes listrik dan tes termal. Bila degenerasi pulpa berkembang, gogo mungkin berubah warna, dan pulpa tidak bereaksi terhadap stimulasi.
Degenerasi pulpa ini jarang ditemukan namun perlu diikutkan pada suatu deskripsi penyakit pulpa. Degerasi pulpa pada umunya ditemui pada penderita usia lanjut yang dapat disebabkan oleh iritasi ringan yang persisten. Kadang-kadang dapat juga ditemukan pada penderita muda seperti pengapuran. Degenerasi pulpa ini tidak perlu berhubungan dengan infeksi atau karies, meskipun suatu kavitas atau tumpatan mungkin dijumpai pada gigi yang terpengaruh. Tingkat awal degenerasi pulpa biasanya tidak menyebabkan gejala klinis yang nyata. Gigi tidak berubah warna, dan pulpa bereaksi secara normal tehadap tes listrik dan tes termal. Ada beberapa macam degenerasi pulpa yaitu degenerasi kalsifik, degenerasi atrofik, degenerasi fibrous.
Bila terjadi kerusakan pada tulang belakang dan tidak terkoreksi, tubuh akan menimbun kalsium di tempat yang tidak bergerak. Jika cukup lama dan tidak terdeteksi, maka menyebabkan penyatuan dari tulang belakang dan akan mengurangi pergerakan tulang belakang tersebut.
Degenerasi ( Proses Penuaan ) ada 3 phase :
            Phase I : Biasanya terlihat sebagai tulang belakang yang tidak pada tempatnya. Pergerakan sendi masih normal, tapi kurva dan sela-sela disc (bantalan piringan antara tulang) sudah menunjukkan adanya ketidakseimbangan. Phase ini disebut phase awal, biasanya sakit akan sembuh sendiri tetapi proses degenerasi akan terus berlanjut.
Phase II : Dengan x-ray terlihat spur  dan pinggir tulang yang tidak rata / pengapuran, jaringan otot, disc, dan ligamen mengalami kemunduran dikarenakan kurangnya pergerakan, mungkin sakit atau symptom  yang lain belum juga muncul, tapi bisa terdeteksi terlebih dahulu dengan x-ray.
Phase III : Pada Phase ini kalau tidak diperhatikan akan menyebabkan penyatuan tulang belakang, pengecilan dan kerusakan sistem saraf yang menetap.
Degenerasi karena subluksasi atau sendi yang tidak bergerak dengan seharusnya, bila terdeteksi dini dan mengikuti cchiropractic care dapat memperlambat bahkan menghentikan proses degenerasi itu sendiri.



1.    Degenerasi Kalsifik
Degenerasi Kalsifik. Pada degenerasi kalsifik, sebagian jaringan pulpa digantikan oleh bahan mengapur, yaitu terbentuk batu pulpa atau dentikel. Kalsifikasi ini dapat terjadi baik dari dalam kamar pulpa ataupun saluran akar, tapi umumnya dijumpai pada kamar pulpa. Bahan mengapur mempunyai struktur berlamina seperti kulit bawang, dan terletak tidak terikat di dalam badan pulpa. Dentikel atau batu pulpa demikian dapat menjadi cukup besar untuk memberikan suatu bekas pada kavitas pulpa bila massa mengapur tersebut dihilangkan. Pada jenis kalsifikasi lain, bahan mengapur terikat pada dinding kavitas pulpa dan merupakan suatu bagian utuh darinya. Tidk selalu mungkin untuk membedakan satu jenis dari jenis lain pada radiograf.
Diduga bahwa batu pulpa dijumpai pada lebih dari 60% gigi orang dewasa. Batu pulpa dianggap sebagai pengerasan yang tidak berbahaya, meskipun rasa sakit yang menyebar (reffered pain) pada beberapa pasien dianggap berasal dari kalsifikasi ini pada pulpa.
Gigi dengan batu pula juga dicurigai sebagai focus infeksi oleh beberapa klinisi. Tidak ditemukan perbedaan dalam insidensi batu pulpa antara kelompok pasien yang menderita encok dan kelompok control normal dengan umur yang kira-kira sama.














2.    Degenerasi Atrofik

Atrofi adalah berlawanan dengan hipertropi. Ingin darah atau pasokan energy saraf akan menyebabkan organ menjauh.jadi lumpuh tangan sering, pada waktunya,layu setengah ukuran aslinya. Atrofi terjadi secara alami, diseluruh tubuh, dengan usia setengah usia tengah. Pertama lemak yang diserap, maka otot, dan bagian – bagian lainnya.
Pada jenis degenerasi ini, yang diamati secara histopatologis pada pulpa orang tua, dijumpai lebih sedikit sel-sel stelat dan cairan interselular meningkat. Jaringan pulpa kurang sensistif daripada normal. Yang disebut “atrofi reticular” adalah suatu artifak (artifact) dihasilkan oleh penundaan bahan fiksatif dalam mencapai pulpa dan hendaknya tidak dikelirukan dengan degenerasi atrofik.Tidak terdapat diagnosis klinis.
            
    

3.    Degenerasi Fibrous.
 Bentuk degenerasi pulpa ini ditandai dengan pergantian elemen selular oleh jaringan penghubung fibrous. Pada pengambilan dari saluran akar, pulpa demikian mempunyai penampilan khusus serabut keras. Penyakit ini tidak menyebabkan gejala khusus untuk membantu dalam diagnosis klinis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar